Soal Rencana Ubah Wantimpres Jadi DPA, Sekjen PDIP: Suara-Suara Kritis Harusnya Didengar - News Berita

Soal Rencana Ubah Wantimpres Jadi DPA, Sekjen PDIP: Suara-Suara Kritis Harusnya Didengar - News Berita

  • News
Soal Rencana Ubah Wantimpres Jadi DPA, Sekjen PDIP: Suara-Suara Kritis Harusnya Didengar - News Berita

2024-07-20 00:00:00
DPR mengusulkan revisi UU Wantimpres terkait dengan perubahan nomenklatur, yang tadinya Dewan Pertimbangan Presiden, akan menjadi Dewan Pertimbangan Agung (DPA).

Berita, Jakarta - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto menanggapi rencana DPR yang ingin mengubah Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) menjadi Dewan Pertimbangan Agung (DPA).

Hasto berharap tim penyusun undang-undang mendengar aspirasi dari publik. Kritik soal rencana perubahan Wantimpres menjadi DPA salah satunya datang dari Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI, Jusuf Kalla (JK).

BACA JUGA: Jokowi Lantik 3 Wamen, PDIP Tegaskan Itu Hak Prerogatif Presiden
BACA JUGA: Hasto PDIP Tegaskan Tak Ada Sangkut Paut dengan Pelanggaran hukum DJKA Kemenhub
BACA JUGA: Ribka PDIP: Kalau Tidak Ada Kudatuli, Tak Ada Anak Tukang Kayu Jadi Presiden
BACA JUGA: Alasan Hasto Kristiyanto Mangkir dari Panggilan KPK

Baca Juga

  • Amnesty Internasional: Kudatuli Cermin Intervensi Kenegaraan Pemerintah, Mirip Seperti Sekarang
  • Hasto PDIP Siap Diperiksa KPK Terkait Penyelewengan DJKA Kemenhub Pekan Depan
  • PDIP Pastikan Pilgub Sumut dan Jatim Tidak Akan Lawan Kotak Kosong

"Suara-suara kritis seharusnya didengarkan oleh penyusun undang-undang. Jangan sampai fenomena-fenomena autocratic legalisme itu dibiarkan terjadi," kata Hasto di Gedung DPP PDI Perjuangan, Jalan Diponegoro Nomor 58, Menteng, Jakarta Pusat pada Sabtu (20/7/2024).

Hasto mengatakan, dirinya sependapat dengan para pakar, termasuk Jusuf Kalla bahwa DPA ini bukan sekadar nama.

"Ketika menggunakan nama Dewan Pertimbangan Agung, itu seluruh memori kolektif kita terhadap lembaga tersebut harus dilakukan melalui amandemen konstitusi," ujar dia.

Hasto menyebut, Dewan Pertimbangan Presiden bukan hanya sekadar menempatkan orang per orang tertentu, tapi ini mengandung fungsi untuk memberikan pertimbangan pada presiden.

"Apalagi sifatnya yang agung sehingga ada implikasi pada tata pemerintahan kerajaan ketika hal tersebut harus menggunakan nama seperti itu," ucap Sekjen PDIP.

Sementara terkait wacana dimasukkannya nama Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, Hasto menjawab.

"Namanya kan DPA bukan Presidential club. Jadi people club ya itu jauh lebih baik. Jadi enggak ada itu ya, jadi Bu Mega ketepatan pada tugas beliau ya telah dipercaya oleh presiden selaku Ketua Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Ketua Dewan Pengarah BRIN itu tugas yang tidak ringan dan juga sekaligus sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan," katanya menandaskan.

* Follow Official WhatsApp Channel Berita untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman
  • Viva
  • Politik
  • dunia dalam berita
  • berita hari ini
  • Polisi
  • korupsi