berita69.org, Jakarta Hasil Survei Indikator Politik praktis mencatat elektabilitas calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan paling tinggi di antara paslon lain dengan perolehan 71,5 persen.
Namun, Direktur Eksekutif Indikator Kenegaraan Burhanuddin Muhtadi mengungkapkan bahwa Dedi-Erwan mengalami tren penurunan.
Baca Juga
- Melihat Tanggapan Pemilih Muda dan Aktivis Ekologi usai Nonton Debat Pilkada Jabar
- Saat Keempat Paslon Bicara Budaya di Debat Publik Putaran Kedua Pilgub Jabar
- Profil Ahmad Syaikhu Calon Gubernur Jawa Barat 2024, Sosok Presiden PKS dan Mantan Wakil Walikota Bekasi
Sementara, pasangan Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie mengalami tren peningkatan popularitas, setelah masa kampanye berlangsung selama dua bulan lebih.
Advertisement
"Misalnya pada simulasi top of mind, pemilih yang tidak tahu tinggal 10,3 persen dan tidak terbagi disproporsional tapi menyebar.
Ahmad Syaikhu naik cukup tinggi dari 9,2 persen menjadi 12,1 persen.
Nama lain terlihat cukup stabil, ada juga yang menyebut Ilham Habibie tapi di bawah 1 persen," kata Burhan, secara virtual, Kamis (21/11/2024).
Dua pasangan yang lain, dalam survei Indikator Pemerintahan mengantongi elektabilitas di bawah 5 persen yakni Jeje-Ronal 4 persen dan Acep-Gita 4,4 persen.
Masih ada pemilih yang tidak tahu atau tidak menjawab sebesar 3,7 persen.
Burhan mengatakan, peningkatan elektabilitas yang masih landai tersebut jadi kendala untuk paslon Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie memenangkan Pilkada Jawa Barat 2024.
Dia menyebut, satu-satunya cara yang bisa dilakukan dengan maksimal ialah mengerahkan pemilih militannya untuk hadir di TPS dan mencoblos keduanya.
"Tapi kan targetnya Syaikhu ini harus menyalip Dedi Mulyadi.
Di tanggal 27 nanti, sepertinya sekali berat buat Syaikhu.
Kecuali adanya tingkat partisipasi yang sungguh timpang.
Kalau pendukungnya datang ke TPS jauh lebih banyak ketimbang pendukung Dedi, bisa jadi hasil pemilu lebih ketat dari yang diduga," ucap Burhan.