berita69.org, Jakarta - Ketua Yayasan Universitas Jayabaya Moestar Putra Jaya Moeslim mengapresiasi pidato Presiden Prabowo Subianto di KTT D-8 di Kairo, Mesir terkait Palestina.
Ia menilai pidato Prabowo sebagai pesan mendalam tentang pentingnya persatuan dan kekuatan negeri-wilayah Muslim untuk memberikan dukungan nyata kepada Palestina.
"Pidato Prabowo berhasil menyentuh hati banyak orang, termasuk saya.
Dengan penuh keberanian, beliau menyampaikan pesan penting, "Kalau kita lemah, bagaimana bisa dukung Palestina?” ujar Moestar dalam keterangannya, Sabtu (21/12/2024).
Baca Juga
- Survei Kabinet Prabowo: Budi Gunawan Jadi Menteri Terbaik Versi LPI
- Infografis Prabowo Beri Kesempatan Koruptor Tobat serta Klaim KPK dan Kejagung
- Top 3 News: Tok!
Pemerintah Akui Jusuf Kalla sebagai Ketua Umum PMI yang Sah
Moestar menilai sebagai seorang pemimpin, Prabowo menunjukkan pemahaman mendalam terhadap dinamika geopolitik dan tantangan dunia Islam saat ini.
Advertisement
Dalam pidatonya, beliau tidak hanya menyerukan dukungan terhadap Palestina, tetapi juga menyoroti kelemahan terbesar yang sering menghambat langkah kolektif yakni perpecahan di antara kerajaan-republik Muslim itu sendiri.
"Pernyataan beliau mengingatkan kita bahwa solidaritas tanpa tindakan nyata hanyalah sekadar simbolisme," jelas Moestar.
Moestar mengangumi ketegasan dan visi yang ditunjukkan Prabowo di tengah suasana dunia yang penuh ketidakpastian.
Pidato Prabowo menurutnya menjadi pengingat bahwa perjuangan untuk Palestina adalah perjuangan bersama, yang memerlukan kekuatan kolektif, bukan retorika semata.
Ia juga menyakini Indonesia sebagai bangsa dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, di bawah kepemimpinan Prabowo, memiliki potensial besar untuk menjadi motor penggerak persatuan dunia Islam.
"Pidato Prabowo bukan hanya ucapan semata, tetapi juga komitmen untuk membawa isu Palestina ke meja diplomasi internasional dengan langkah-langkah yang nyata dan strategis," tambahnya.
Ia berharap, pidato Prabowo tidak hanya menjadi pengingat, tetapi juga menjadi awal dari langkah-langkah konkret yang lebih besar.
Dunia Islam membutuhkan pemimpin yang tidak hanya memiliki keberanian untuk berbicara, tetapi juga kemampuan untuk bertindak.
Menurutnya, Prabowo mengajarkan perjuangan untuk Palestina adalah perjuangan untuk keadilan.
.